【CHL】Batu Kecil

《BATU KECIL》
CHL

  Ini terjadi beberapa tahun lalu, di musim dingin setelah hari Natal. Tidak tersangka di satu kantung jas saya yang sudah lama tidak dipakai, tangan saya tiba-tiba menyentuh satu benda kecil, yalah satu batu yang tidak bernilai tinggi, tapi sangat mungil dan indah, batu akik (half precious stone).

  Sekaligus saya ingat kembali, apa yang telah terjadi 2-3 bulan sebelumnya. Di kapel satu desa kecil di Jerman dekat perbatasan Swiss, kami berkumpul untuk berkotbah kesedihan. Pada saat penuh keheningan, satu pembantu kapel dari samping tanpa kata menyodorkan satu kantong kain kecil, mempersilahkan para hadirin mengambil satu benda dari dalam kantong tersebut. Setelah di tangan terlihatlah, bahwa itu satu batu akik kecil. Secara automatis saya masukkan di dalam kantong jas. Saya tidak beragama, tidak mengerti apa maksudnya, mengapa mereka membagi-bagikan batu akik kecil kepada setiap hadirin. Begitupun istri saya yang duduk di damping saya. Sebagai orang kristen dia pun tidak mengerti apa maksudnya symbol tersebut. Dia hanya menjelaskan, bahwa yang berkotbah di depan altar kita bukan seorang pendeta kristen. Kemudian hari, satu kenalan, belieu dokter rumahan saya waktu mengkonsultasi saya menjelaskan dan keanehan saya tambah besar setelah mendengarkan apa maksudnya. Di beberapa daerah negara Barat, memberi batu kecil kepada kawan yalah sebagai simbol „membagi/memberi kita good luck“, seperti adat Tionghoa setelah acara kematian selesai, membagi-bagikan satu manisan kecil dibungkus dalam kertas dengan ikatan benang merah.

  Dunia ini penuh dengan simbolik, lambang atau emblem2 sebagai tanda umum untuk meng- representisikan magna tertentu tanpa menggunakan kata. Sebagai inlustrasi, setiap orang mengerti tanda lampu lalu lintas, maksud cincin kawin di jari tangan. Selain itu ada juga beberapa tanda dan simbol2 yang berbeda artinya, yang tergantung dari kebiasaan daerah setempat atau wilayah. Di samping itu, ada juga sebagaian individum memakai barang tertentu sebagai simbol chusus maksud pribadi.

  Kini bila melihat batu-batu akik, menyebabkan ingatan saya berasosiasi dengan kejadian- kejadian lain yang bersangkutan dengan batu. Pernah sekali di kota kami tinggal, kami ikut pernikahan satu kawan. Di meja pesta yang penuh dekorasi, di masing-masing tempat duduk telah tersedia nama2 para hadirinnya, bukan ditulis di atas kartu nama, melainkan di atas batu kecil yang berbentuk hati. Setelah acara pesta selesai kami berdua kantongi batu nama tersebut sebagai kenangan dan batu ini kini terletak di meja kecil sebagai tindasan kertas catatan. Di tahun 1988, dengan putri saya ke Hong Kong dan berjumpa dengan satu kawan bekas seklas. Kami setelah lulus ***P di Surabya di tahun 1952 , semua terpencar keempat penjuru dan hilang hubungan satu sam lain. Waktu kami bejumpa lagi setalah 30 tahun lebih, kawan saya ini dengan terharuh dan dengan segera mencopot cincin batu akiknya dan memberikan kepada putri saya. Saya merasa terharuh dan juga tidak terpikir panjang simbol apa maksudnya pemberian batu ini. Sekarang saya yakin, bahwa pasti ada maksud baiknya,karena kawan ini lahir dan dibesarkan di pulau Bali.

  Setelah Lulus ***A, saya meneruskan sekolah di Bandung. Petama kali meninggalkan rumah dan sejak itu tinggal di kota lain. Beberapa waktu tidak lama sebelum saya berangkat, ibu tanpa berkata memberikan saya satu cincin berbatu akik kecil berwarna merah. Dengan wajar bertahun-tahun cincin ini selalu di jari tanganku, juga selama studie di luar negeri. Pertengahan tahun 1960-an, stelah hubungan antara Indonesia dengan luar negeri lancar kembali. Juga tanpa kata, Ibu mengirim cincin batu akik yan berbentuk aneh2 untuk saya pakai.

  Puluhan tahun telah lewat, saya menanya kepada saya sendiri, waktu itu, ibu memberikan cincin batu akik kepada saya, dalam hati beliu apakah penuh dengan magna-magna yang tidak diutarakan dengan kata? Pertanyaan ini hingga kini tidak terjawab. Tetapi saya sangat yakin, bahwa waktu itu beliu pasti dengan setulus hati mendoakan untuk saya dan batu akik kecil ini sebagai simbol penuh restuan dari seorang ibu kepada anaknya, memdoankan saya dalam perjoangan hidup selalu selamat, brhasil, bahagia dan selalu dilindungi oleh Yng Maha Esa.

Chl. Swiss. November. 2019
(Dalam Bah. Mandarin. Desember 2006)